Jumat, 23 September 2016

Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing

Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing

Metode Pembelajaran Kancing Gemerincing
pembelajaran


Anita Lie (2008: 63) berpendapat metode belajar mengajar Kancing Gemerincing dikembangkan oleh Spancer Kagan (1992). Metode ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.

Dalam kegiatan Kancing Gemerincing, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lain.

Menurut Miftahul Huda (2011: 142-143) Metode pembelajaran Kancing Gemerincing Ini Dapat Dicirikan Sebagai Berikut:

Dikembangkan oleh Spencer Kagan (1990).
Dapat diterapkan semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.
Dalam kegitan kancing gemerincing, masing-masing anggota kelompok berkesempatan memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan anggota yang lain.
Dapat digunakan untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok.
Dalam kebanyakan kelompok, sering kali ada satu anak/anggota yang terlalu dominan dan banyak bicara. Sebaliknya, ada anak yang pasif dan pasrah saja pada rekannya yang lebih dominan. Dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggungjawab dalam kelompok bisa jadi tidak tercapai karena anak yang pasif terlalu menggantungkan diri pada rekannya yang dominan.
Metode ini memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berperan serta dalam kontribusi pada kelompoknya masing-masing.

Prosedur pembelajaran menggunakan metode Kancing Gemerincing sebagai berikut:

Guru menyiapakan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau benda-benda kecil lainnya).
Sebelum memulai tugasnya, masing-masing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan).
Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat, dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya ditengah-tengah meja kelompok.
Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-masing.
Jika semua kancing sudah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesepakatan untuk mebagi-bagi kancing lagi dan mengulangi prosedurnya kembali.

Keunggulan metode Kancing Gemerincing adalah untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok. Dalam banyak kelompok, sering ada anggota yang terlalu dominan dan banyak bicara. Sebaliknya, juga ada anggota yang pasif dan pasrah saja pada rekannya yang lebih dominan. Dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggung jawab dalam kelompok bisa tidak tercapai karena anggota yang pasif akan terlalu menggantungkan diri pada rekannya yang dominan. Metode Kancing Gemerincing memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan kesempatan untuk berperan serta.
Demikianyang dapat saya tuliskan tentang metode Kancing Gemerrincing semoga dapat bermanfaat bagi semua terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar