pembelajaran |
Dalam aktivitas kehidupan manusia sehari-hari hampir tidak pernah terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok tertentu.
Dipahami atau tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari kita merupakan kegiatan belajar. Dengan demikian dapat kita katakan tidak ada ruang dan waktu.
Manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarti pula bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat maupun waktu. Karena perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti.
Penjelasan Model pembelajaran Kepala Bernomor Terstruktur
Anita Lie (2008: 60) berpendapat bahwa metode belajar mengajar Kepala Bernomor Terstruktur sebagai modifikasi Kepala Bernomor yang dipakai oleh Spencer Kagan. Metode Kepala Bernomor Terstruktur ini memudahkan pembagian tugas.Dengan teknik ini, siswa belajar melaksanakan tanggung jawab pribadinya dalam saling keterkaitan dengan rekan-rekan kelompoknya. Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
Menurut Miftahul Huda (2011: 142-143) metode pembelajaran ini dapat di cirikan sebagai berikut:
Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik Kepala Bernomor (NHT).
Memudahkan pembagian tugas.
Memudahkan siswa belajar melaksanakan tanggung jawab individunya sebagai anggota kelompok.
Dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran dan tingkatan kelas.
Prosedur pembelajaran dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:
Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok. Masing-masing siswa dalam kelompok diberi nomor.
Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomornya. Misalnya, siswa nomor 1 bertugas membaca soal dengan benar dan mengumpulkan data yang berhubungan dengan penyelesaian soal. Siswa nomor 2 bertugas mencari penyelesaian soal. Siswa nomor 3 mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompok.
Jika perlu (untuk tugas-tugas yang lebih sulit), guru juga bias melibatkan kerjasama antar kelompok. Siswa diminta keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama siswa-siswa ynag bernomor sama dari kelompok lain. Dengan demikian, siswa-siswa dengan tugas ynag sama bisa saling membantu atau mencocokkan hasil mereka.
Untuk memudahkan pembentukan kelompok dan perancangan tugas, metode kepala bernomor terstruktur ini bisa diterapkan pada kelompok-kelompok yang memang dibetuk secara permanen. Artinya, siswa diminta mengingat kelompoknya sepanjang semester.
Agar ada pemerataan tanggungjawab, penugasan berdasarkan nomor bisa diubah-ubah atau diselang-seling. Misalnya, jika pada pertemuan hari ini siswa-siswa nomor 1 bertugas mengumpulkan data, maka pada pertemuan-pertemuan selanjutnya mereka bisa diminta bertugas melaporkan hasil kerjasama. Begitu pula dengan siswa-siswa nomor 2,3, dan 4.
Metode Kepala Bernomor Terstruktur ini juga bisa digunakan untuk mengubah komposisi kelompok dengan lebih efisien. Pada saat-saat tertentu, siswa bisa diminta keluar dari kelompok yang biasanya dan bergabung dengan siswa-siswa lain yang bernomor sama dari kelompok lain.
Keunggulan metode Kepala Bernomor Terstruktur
Bisa digunakan untuk mengurangi kebosanan/kejenuhan jika guru mengelompokkan siswa secara permanen.- Menumbuh motivasi dan percaya diri siswa
- Memberikan kesempatan untuk masing- msaing siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam bekerja sama serta kemampuan menerima materi yang diajarkan.
- Melatih nilai tanggung jawab siswa
- Metode Pembelajaran Kepala Bernomor Terstruktur Mempermudah dalam penyampaian materi pelajaran
Demikian tentang metode pembelajaran kepala nomor terstruktur yang dapat saya sampaikan semoga dapat memberikan manfaat bagi kita semua terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar