Jumat, 23 September 2016

Model Pembelajaran Kooperatif

Model Pembelajaran Kooperatif

pembelajaran kooperatif
kooperatif


Guru harus menyiapkan isi materi pembelajaran sebaik mungkin dengan mengenali sumber bahan pembelajaran, memilih bahan pembelajaran yang sesuai dan menyusun bahan tersebut menjadi isi materi pembelajaran yang sesuai dan siap disajikan dalam proses belajar mengajar salah satunya dengan penerapan model pembelajaran kooperatif.

Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivitas. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda.

Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran (Isjoni, 2011: 14-15).

Menurut Trianto (2009: 56) pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori kontruktivitis. pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya.

Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru,dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas (Agus Suprijono, 2012: 54-55).

Yatim Riyanto (2009: 271) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang dirancang untuk membelajarakan kecakapan akademik (academic skill), sekaligus keterampilan sosial (social skill) termasuk interpersonal skill.

Sedangkan menurut Rusman (2011: 209) mengemukakan model pembelajaran koperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling kerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah suatu pola yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran di dalam kelas yang berbasis kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda. Semua siswa harus saling bekerja sama membantu untuk tujuan bersama, yakni memahami materi pelajaran. Guru hanya berperan dalam membimbing dan mengarahkan siswa untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Unsur Pembelajaran Kooperatif

Yatim Riyanto (2009: 269) mengungkapkan bahwa unsur yang ada dalam pembelajaran kooperatif adalah

  • Mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih dan silih asuh antar sesama sebagai latihan hidup bermasyarakat
  • Saling ketergantungan posiitif antar individu (tiap individu punya kontribusi dalam mencapai tujuan)
  • Tanggung jawab secara individu
  • Temu muka dalam proses pembelajaran
  • Komunikasi antar anggota kelompok
  • Evaluasi pembelajaran kelompok

Menurut Jhonson dan Sutton (dalam Trianto, 2009: 60) terdapat lima unsur penting dalam belajar kooperatif, yaitu


  • Saling ketergantungan yang bersifat positif antara siswa. Dalam pembelajaran kooperatif siswa merasa bahwa mereka sedang bekerja sama untuk mencapai tujuan danterikat satu sama lain.
  • Interaksi antara siswa yang semakin meningkat. Hal ini, terjadi dalam hal seorang siswa akan membantu siswa lain untuk sukses sebagai anggota kelompok. Saling memberi bantuan ini akan berlangsung alamiah karena kegagalan seseorang mempengaruhi suksesnya kelompok
  • Tanggungjawab induvidual. Tanggungjawab individual dalam pembelajaran kelompok dapat berupa tnaggung jawab siswa dalam membantu siswa yang membutuhkan bantuannya.
  • Keterampilan interpersonal dan kelompok kecil. Dalam pembelajaran kelompok, selain dituntut untuk mempelajari materi yang diberikan seorang siswa dituntut untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa lain dalam kelompoknya.
  • Proses kelompok. Proses kelompok terjadi jikaanggota kelompok mendiskusikan bagaimana mereka akan mencapai tujuan dengan baik dan membuat hubungan kerja yang baik.
  • Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif menurut Lungdren (dalam Isjoni, 2011: 16) sebagai berikut:
  • Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama”
  • Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.
  • Para siswa harus berpandangan bahwa mereka samua memiliki tuuan yang sama.
  • Para siswa membagi tugas dan berbagi tanggung jawab diantara para anggota kelompok
  • Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh terhadap evaluasi kelompok
  • Para siswa berbagi kepemimpinan sementara mereka memperoleh keteraampilan bekerja sama selama belajar
  • Setiap siswa akan diminta mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Ibrahim (dalam Trianto, 2009: 66) mengemukakan bahwa terdapat enam langkah utama di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah itu ditunjukkan pada tabel

Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru
Fase-1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar
Fase-2
Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
Fase-3
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok
Fase Tingkah Laku Guru
agar melakukan transisi secara efisien
Fase-4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka
Fase-5
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase-6
Memberika penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok

Demikian beberapa ha tentang pembelajaran kooperatif yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat terimakasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar